

Sepatu adalah bagian penting dalam aktivitas sehari-hari, baik untuk olahraga maupun penggunaan casual. Namun, sering kali orang baru sadar sepatu harus diganti ketika sudah benar-benar rusak. Padahal, menggunakan sepatu yang sudah aus dapat menurunkan kenyamanan, mengganggu performa, hingga meningkatkan risiko cedera.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tanda-tanda sepatu harus diganti, umur pakai berdasarkan aktivitas, serta tips agar sepatu lebih awet.
Sol sepatu yang sudah aus membuat cengkeraman berkurang, sehingga lebih mudah tergelincir. Bantalan midsole yang rusak juga bisa mengurangi perlindungan pada sendi, meningkatkan risiko cedera lutut dan pergelangan.
Sepatu yang sudah kehilangan struktur tidak lagi menopang kaki dengan baik. Akibatnya, kenyamanan berkurang dan performa olahraga menurun.
Tidak semua sepatu memiliki umur pakai yang sama. Faktor frekuensi penggunaan, jenis aktivitas, dan kualitas material memengaruhi ketahanan sepatu.
Rata-rata bertahan 400–600 km pemakaian. Setelah itu bantalan akan mulai menurun.
Bisa digunakan sekitar 6–12 bulan tergantung intensitas latihan.
Lebih fleksibel, tapi biasanya aus dalam 1–2 tahun jika dipakai rutin setiap hari.
Jika pola grip sudah hilang atau bagian sol tampak rata, sepatu kehilangan daya cengkeramnya. Ini berbahaya terutama untuk aktivitas olahraga.
Ciri-cirinya: sepatu terasa keras, tidak lagi empuk saat dipakai, dan kaki lebih cepat lelah.
Jika bagian atas sudah robek, longgar, atau jahitan terlepas, sepatu tidak lagi memberikan support yang baik.
Bau membandel menandakan adanya bakteri atau jamur. Jika sudah dicuci berkali-kali tapi tetap bau, itu tanda sepatu sudah terlalu lama dipakai.
Kalau mulai muncul rasa sakit di telapak, tumit, atau pergelangan setelah memakai sepatu lama, itu sinyal kuat bahwa sepatu sudah tidak layak pakai.
Selain melihat tanda-tanda aus, ada beberapa cara sederhana untuk memeriksa kondisi sepatu:
Pegang bagian depan dan belakang sepatu lalu tekuk. Jika sepatu terasa terlalu mudah dilipat dibanding awal membelinya, berarti struktur sol sudah melemah.
Amati bagian tumit. Kalau terlihat miring atau bantalan sudah menipis, itu tanda sepatu kehilangan stabilitas.
Coba gunakan sepatu untuk berjalan singkat. Jika terasa sakit, kaku, atau tidak stabil, sebaiknya ganti sepatu baru.
Sepatu usang tidak lagi memberikan perlindungan. Akibatnya, tubuh akan menanggung beban lebih besar, terutama di lutut, pergelangan kaki, dan punggung bawah.
Pelari jadi lebih cepat lelah, pemain futsal sulit mengontrol bola, dan fitness enthusiast merasa kurang stabil saat latihan.
Bahkan untuk aktivitas ringan, sepatu rusak bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, lecet, hingga kapalan.
Jangan gunakan sepatu lari untuk futsal atau sepatu casual untuk olahraga berat. Setiap sepatu didesain untuk tujuan tertentu.
Kalau sering berolahraga, sebaiknya punya 2 pasang sepatu yang dipakai bergantian. Ini memberi waktu bagi bantalan sepatu untuk kembali ke bentuk semula.
Jangan biarkan sepatu lembap. Keringkan dengan angin, bukan panas matahari langsung. Bersihkan secara rutin untuk mencegah bakteri dan jamur.
Biasanya sekitar 6–12 bulan bagi pelari rutin.
Dipengaruhi oleh seberapa sering dipakai untuk gym, fitness, atau olahraga indoor.
Tergantung intensitas pemakaian sehari-hari dan kualitas materialnya.
Jenis Sepatu | Patokan Umur Pakai | Tanda Harus Ganti | Catatan Penggunaan |
---|---|---|---|
Running | 400–600 km pemakaian (±6–12 bulan pelari rutin) | Bantalan terasa keras, pola outsole rata/aus, tumit miring, muncul nyeri betis/tumit. | Catat jarak lari. Rotasi 2 pasang jika latihan intens. Hindari dipakai untuk gym/angkat beban. |
Training / Fitness | ±6–12 bulan (tergantung intensitas & beban) | Sol kehilangan grip, midsole kempis, upper longgar/jahitan lepas, stabilitas menurun saat squat/lunge. | Pilih sol datar & stabil. Bersihkan rutin dari debu gym. Rotasi dengan sepatu kardio bila perlu. |
Casual / Harian | ±1–2 tahun pemakaian rutin | Sol licin, insole kempis, upper retak/robek, kaki cepat pegal saat dipakai jalan lama. | Sesuaikan dengan aktivitas. Jangan dipakai olahraga berat. Keringkan bila lembap agar tidak berjamur. |
Bisa, tapi risiko cedera dan ketidaknyamanan lebih tinggi.
Periksa kilometer pemakaian (400–600 km) atau cek apakah bantalan sudah keras.
Tidak selalu. Yang lebih penting adalah bantalan dan struktur sepatu masih mendukung kaki.
Ya, material bisa rapuh atau getas walaupun tidak sering dipakai, terutama jika disimpan di tempat lembap.
Gunakan silica gel, cuci dengan sabun lembut, dan keringkan dengan baik. Kalau tetap bau, sebaiknya ganti.
Jika kerusakan ringan seperti jahitan lepas, bisa diperbaiki. Namun jika bantalan dan sol sudah aus, lebih baik beli baru.
Mengganti sepatu bukan hanya soal penampilan, tapi juga soal kesehatan dan kenyamanan. Saat sol aus, bantalan hilang, atau muncul rasa sakit saat dipakai, itu tanda sepatu harus segera diganti. Dengan mengganti sepatu tepat waktu dan merawatnya dengan benar, kamu bisa mencegah cedera sekaligus menjaga performa olahraga tetap optimal.
Rekomendasi Sepatu Lainnya